Sekelumit
Tentang H. Moch. Ichsan di Mata Para Sahabat
Pak Ichsan, begitu para pengabdi Masjid Al-Baitul
Amien menyebut sosok mantan Sekretaris Umum Yayasan Masjid yang berada di jantung
kota Jember tersebut. Diusianya yang hampir 1 abad (84 tahun), beliau tetap
menunjukkan ke gigihan dalam “membesarkan” dan merawat Masjid Jami’ Al-Baitul
Amien Jember. Beliau sangat tekun, istiqomah dan berpendirian sangat kuat di
dalam mewujudkan masjid yang makmur dan ramai dengan berbagai aktifitas ibadah.
Sebagai seorang pensiunan pegawai pemerintah, mulai
dari sebagai Kepala Madrasah, mantan Kepala Bagian Humas Pemkab Jember, mantan Ketua
Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jember dan sederet jabatan penting lainnnya,
Pak Ichsan ternyata tetap hidup sederhana, ramah dan dengan tetap tampil apa
adanya di depan rekan, sehabat, kader dan murid-muridnya.
Berikut pandangan beberapa sahabat, rekan, murid dan
kader beliau, yang juga turut mengabdi di Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember. Berikut
pandangan Bapak Drs. H. Muhammad Hasien
S, M.Pd.I (Ketua Umum Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember) dalam
sebuah wawancara dengan Kru Majalah Azka sebagai berikut;
Bagaimana respon
Bapak terkait dengan keteguhan sikap Pak Ichsan yang tetap menngabdi kepada Masjid
di usianya yang sudah sangat sepuh (tua)?
Pak Ichsan itu, masuk menjadi Pengurus Masjid Al-Baitul
Amien sudah mulai dari sejak awal masjid ini akan didirkan, beliau sangat
aktif, tanpa memandang gaji atau sebagainya. Mulai dari awal pendirian sampai
sekarang, bahkan sampai akhir hayat beliau, sungguh ini pengabdian yang luar
biasa. Beliau sangat ikhlas, tekun bahkan tetap bersemangat datang ke masjid
walaupun usianya sudah sangat udzur
(sangat tua) ini merupakan contoh dan teladan yang luar biasa bagi kita semua,
untuk mengabdi kepada masjid tanpa ada pamrih apapun.
Menurut Bapak, keteladanan
apa lagi yang bisa kita ambil dari sosok seorang Pak Ichsan?
Tentunya, keteladanan
yang bisa kita ambil dari Pak Ichsan banyak sekali. Yang pertama yaitu keikhlasan,
kesabaran dan ketekunan serta kedisplinan. Walaupun beliau sudah pensiun
sebagai seorang birokrat di Jember, namun beliau masih dengan sangat tulus
menghabiskan waktunya berjuang, bekerja dan membagi waktunya untuk merawat
Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember.
Secara umum
pandanga atau penilaian Bapak tentang sosok
Pak Ichsan bagaimana?
Menurut saya, beliau adalah orang yang baik, ikhlas,
sabar dan disiplin. Semoga kita semua dapat menirukan keteladanan yang
dilakukan bapak H. Moch. Ichsan dalam mendermakan jiwa dan raganya kepada rumah
Allah, yaitu Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember ini.
Selain pandangan dari seorang Ketua Umum Yayasan
Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember. Ada juga pandangan dari seorang Wakil
Ketua Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember, yaitu bapak Drs. H. Alfan Jamil, M.Si. berikut
pandangan beliau tentang sosok Bapak Moch. Ichsan, BA; Selama kenal dan bergaul dengan Pak Ichsan, sifat-sifat positif apa
saja yang dapat kita tiru dari beliau?
Beliau juga aktif dalam pemerintahan daerah, dan
juga beliau berpartispasi dalam organisasi Ikatan Persatuan Haji Indonesia
(IPHI), dan juga beliau aktif dalam memperjuangkan agama Islam di antaranya,
beliau sebagai tulang punggung dalam pembangunana Masjid Al Falah yang ada di
Kencong, dan beliau juga menjadi tulang punggung pendirian dan atau pembangunan
Masjid Jami’ Al-Baitul Amen Jember ini. Bahkan beliau termasuk orang yang
terlibat dalam proses pendirian IAID atau sekarang IAIN Jember, yang awalnya
dimotori oleh para ulama’-ulama NU di Jember. Beliau termasuk orang yang baik,
ikhlas bekerja, jujur, dan tanpa pamrih, beliau memiliki semangat yang tinggi, beliau
termasuk orang yang mukhlisin, istiqomah. Tentunya, dari sikap itu, patut kita
contoh dan kita teladani.
Selama mengabdi
di Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amen Jember, apa saja yang bisa bapak nilai
sebagai sebuah pengabdian positif?
Pak Ichsan itu tidak hanya ingin mengembangkan
pendidikan, beliau juga ingin mengembangkan dalam segala hal, di antaranya
untuk mengembangkan masjid Pak Ichsan mengadakan Perpustakaan Masjid yang pada
akhirnya di kelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jember menjadi perpustakaan
daerah Jember. Pak Ichsan itu termasuk dalam kategori minal mukhlisin, berjuang tanpa pamrih. Beliau termasuk sosok yang
patut diteladani dalam perjuangannya. Beliau termasuk orang yang tekun di
antara pengurus-pengurus Yasmaba yang ada.
Menurut Pak
Alfan, Perhatian Pak Ichsan kepada kelurganya bagaimana?
Baik dan selalu memberi perhatian terhadap keluarganya.
Perhatian beliau sangat besar, termasuk terhdap istrinya, walaupun istrinya
dalam keadaan sakit. Begitu juga perhatian Pak Ichsan untuk anaknya,
pengorbanannya sangat besar. Ketika beliau masih hidup dan ketika beliau berada
di kantor Yasmaba, mendekati waktu sholat Dhuhur, maka beliau pasti pamit
pulang untuk memasangkan mukennah istrinya yang akan melaksanakan sholat
Dhuhur, jadi beliau pulang dari kantor hanya ingin memasangkan mukennah
istrinya yang hendak melaksanakan sholat Dhuhur, ini adalah pengorbanan yang
sangat luar biasa. Dan hal itu tidak dilaksanakan sekali dua kali, tapi
sepanjang beliau mampu melakukannya.
Komentar-pun datang dari Kader Muda Masjid Al-Baitul
Amien, yakni Mas Solikul Hadi SH., MH.
Mas Hadi, begitu kita memanggilnya, yang bertahun-tahun menjadi abdi Masjid
Al-Baitul Amien, juga memberikan kesaksian akan perjuangan dan komitmen luar
biasa dari seorang Pak Ichsan, sebagai berikut;
“Beliau (Pak Ichsan) sangat perhatian sekali kepada
anak-anak muda Masjid. Selama saya berada dimasjid, beliau selalu memberikan
kesempatan dan perhatian kepada kita-kita yang muda. Beliau selalu memberikan
dorongan dan perhatian kepada yang muda-muda untuk berbuat demi mengabdikan
diri kepada masjid. Misalkan contoh di Azka ini, beliau sangat perhatian,
bahkan beliau dulu pernah ikut urun rembuk dalam pemberian nama. Waktu itu nama
yang diusulkan beliau tidak termasuk yang dipilih, tapi beliau tetap memberikan
penghargaan” bahkan dalam data terakhir, beliau termasuk donatur tetap Azka
Al-Baitul Amien Jember.
Lanjut mas Hadi, “kalau komitmen berjuang di Masjid
Al-Baitul Amien, beliau tidak diragukan lagi. Bahkan tatkala masjid ini didirikan,
sehingga beliau wafat, perhatiannya tetap besar. Bahkan walaupun beliau dalam
keadaan sakit, tapi beliau perhatiannya sangat besar sekali untuk masjid.
Bahkan untuk terakhir, pengabdian beliau saya nilai sangat luar biasa,
pengorbanan dan semangatnya sangat bisa kita contoh”.
“Sebelum beliau wafat, keadaan beliau sudah sering
sakit-sakitan, namun demikian, beliau masih saja datang kemasjid ini, untuk
tetap memantau dan memperhatikan dari kegiatan yang satu pada kegiatan yang
lainnya”.
Demikian pandangan mas Hadi tentang sosok Pak Ichsan
yang istiqomah berjuang dan mengabdikan diri di Masjid Jami’ Al-Baitul Amien
Jember. Kita semua berdo’a semoga semangat pengabdian dan pengorbanannya selama
menjadi khodim masjid semuanya
dibalas dengan keridloan oleh Allah Swt, amin
allahumma amiin (aan-dian).