Pendidikan Karakter, Daya Tawar Perkuat
Jati Diri Bangsa
Pendidikan nasional
akhir-akhir ini, me-“resah”-kan banyak kalangan. Resah karena banyak hal dan
karena banyak faktor yang tidak sesuai dengan semangat pembangunan nasional dan
semangat kemerdekaan di Republik Indonesia. Sebagian pelajar terjangkiti
penyakit virus tawuran, narkoba, free
seks, bolos sekolah, terlibat kegiatan kriminal (pencurian, d.s.b), terjangkit
virus HIV/AIDS, terlibat kasus perdagangan antar pelajar dan semacamnya.
Realitas ini, tentu sangat
meresahkan, menghawatirkan sekaligus melahirkan keraguan di dalam hati setiap
para orang tua, terkait dengan masa depan putra-putri terbaiknya. Meresahkan
bukan hanya bagaimana lapangan pekerjaan yang akan dia hadapi, peluang-peluang
pasar yang akan dijalani, tetapi faktor yang sangat meresahkan para orang tua
adalah keterlibatan para pelajar pada jurang-jurang kenistaan yang akan merusak
masa depan anak, para orang tua dan tentunya masyarakat dan bangsa ini secara
keseluruhan.
Berangkat dari kegelisahan tersebut
di atas, Majalah Azka terpanggil untuk menyampaikan kepada publik, akan
pentingnya pendidikan karakter yang harus diberikan kepada anak-anak terbaik di
bangsa ini. Lembaga pendidikan yang berada di bawah nauangan Yayasan Masjid
Jami’ Al-Baitul Amien Jember, oleh sebagian wali murid yang menitipkan
putra-putrinya di lembaga tersebut, dinilai sebagai bagian dari penyelenggara
pendidikan yang memperkuat jati diri dan karakter anak-anak bangsa tersebut.
Misalkan
melalui hasil liputan investigasi dan observasi di beberapa lembaga pendidikan
di bawah Yayasan Al-Baitul Amien, berikut ini pandangan Guru, Kepala Sekolah
dan beberapa wali murid;
Sekolah Dasar berbasis Al-Qur’an
Selain PAUD dan TK Al-Baitul Amien,
SD Full Day School Baitul Amien juga
menanamkan nilai-nilai karakter yang menguat pada Al-Qur’an. Kalau kita
mencermati pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di SD Full Day School Al-Baitul Amien, maka kita akan setiap waktunya
mendengarkan bacaan Al-Qur’an selalu dikumandangkan oleh peserta didik, baik
ketika pagi hari, siang hari bahkan pada sore hari-pun tetap dilaksanakan.
Bahkan Al-Qur’an yang merupakan firman Allah Swt tersebut dibaca secara merdu
dan menggugah hati oleh anak-anak SD Al-Baitul Amien.
Bahkan kata Rif’an Humaidi, salah
seorang wali murid SD Full Day School
Baitul Amien yang juga merupakan dosen di IAIN Jember, mengatakan, “pilihan
hati untuk masuk di SD Full Day School
Baitul Amien, karena kemenonjolan bacaan Al-Qur’annya”. Katanya kepada kru
Majalah Azka, beberapa bulan yang lalu. Jadi ini nampak sekali bahwa salah satu
kemenarikan SD Full Day School Baitul
Amien adalah karena konsentrasi pendalam ilmu Al-Qur’annya.
Pernyataan Rif’an Humaidi di atas
sejalan dengan pernyataan Muhammad Masruhin (28), yang juga merupakan guru
Al-Qur’an SD Full Day School Baitul
Amien. Kata Masruhin, “sebelum memulai belajar Al-Qur’an, saya berdo’a terlebih
dahulu kepada Allah Swt, agar anak-anak cepat paham Al-Qur’an. SD Al-Baitul
Amien mengajarkan Al-Qur’an pada jam-jam reguler” jelasnya kepada kru Majalah
Azka.
Model pembelajaran Al-Qur’an kata
Masruhin, selama ini berjalan efektif, kondusif dan baik. Bahkan kata Masruhin,
“wali murid ada yang meminta kepada kami agar menambahi jam pelajaran
Al-Qur’annya, terutama bagi wali murid yang bacaan Al-Qur’annya kurang baik”.
Selain bacaan Al-Qur’an Masruhin juga mengajarkan tentang etika/ tatakrama
perspektif Al-Qur’an.
Masih menurut kata Masruhin,
“paradigma guru dalam pembelajaran seperti sikap orang tua kepada anak-anaknya,
dan untuk kelas 1, bacaan sholatnya insyaallah sudah bagus, karena dalam
prakteknya, anak-anak membaca secara bersama-sama, sehingga memudahkan bacaan
dan hafalan”. Dan masih menurut Masruhin, “pembelajaran Al-Qur’an termasuk
model pendidikan karakter yang ditawarkan di SD Full Day School Al-Baitul Amien Jember.
Menurut guru yang lain juga
demikian, Achmad Fauzi (38), guru olah raga dan juga guru doa harian, menyebutkan
kepada kami, “disini pilihan para orang tua, memang rata-rata karena
Al-Qur’annya, bahkan banyak para orang tua yang berkonsultasi kepada guru,
tentang keberlanjutan sekolah setelah di Al-Baitul Amien yang juga kuat pada
penanaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam proses pendidikan dan pengajarannya”, demikian
kata Fauzi kepada Majalah Azka.
SMP Perkotaan, Berkarakter Keagamaan
Ada sebuah pemandangan yang
menyejukkan hati dan mata, tatkala kita menengok aktivitas pendidikan dan
pengajaran di Masjid (baru) Al-Baitul Amien Jember. Ketika pagi hari sholat
Dhuha berjamaah, dan siang-sore hari sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah, berdzikir
dan berdo’a bersama, dengan seragam dan kopyah Khas Al-Baitul Amien, itulah
pemandangan yang akan kita saksikan, jika melaksanakan sholat Dhuha, Dhuhur dan
Ashar berjamaah di Masjid (baru) Al-Baitul Amien. Jika kita bertanya, SMP
manakah yang kuat dengan tradisi pendidikan karakter dan pendidikan spiritualnya
tersebut? Maka jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah, siswa dan siswi
SMP Full Day School Al-Baitul Amien
Jember.
Berdasarkan pantauan Kru Majalah
Azka, SMP Full Day School Al-Baitul
Amien Jember, adalah merupakan lembaga pendidikan bercorak sekolah Islam, yang
mengadopsi kurikulum dari kementerian pendidikan dan kebudayaan nasional,
dengan ciri khas kurikulum lokalnya, yaitu penguatan pendidikan karakter,
kedisiplinan dan pendidikan spiritual dari sejak dini serta pendidikan berbasis
Al-Qur’an. Tidak berlebihan kiranya, jika kita katakan, bahwa SMP Full Day School Al-Baitul Amien
merupakan satu-satunya SMP yang eksis di tengah-tengah kota Jember, dengan
tradisi pembelajaran agama dan keagamaan yang sangat kuat.
Sebagaimana penuturan Muzakki
Hidayat (38), Kepala SMP Full Day School
Al-Baitul Amien kepada Majalah Azka. “berkata jujur, sangat ditekankan di
lingkungan SMP Al-Baitul Amien, misalkan mengenai kehadiran di sekolah dengan
tepat waktu. Guru memberikan contoh teladan, dengan hadir tepat waktu di
sekolah, itulah bagian dari pendidikan karakter” ujarnya kepada Kru Majalah
Azka, pada hari Senin 1/12/2014 yang lalu.
Lanjut Muzakki, “guru juga bertanya
tentang kabar muridnya, kesehatannya, dan kabar kedua orang tua murid-muridnya,
itu sudah poin-poin baik dalam mendidik karakter anak-anak”. Bahkan kata
Muzakki yang ditanamkan oleh guru-guru SMP Full
Day School Al-Baitul Amien kepada murid-muridnya adalah “karakter untuk
menjaga masjid lengkap dengan ibadahnya, dan itu yang khas berada di SMP Full Day School Al-Baitul Amien, bahkan
tidak ada di SMP lainnya, kita belajar di tempat ini ngampung ke Masjid bukan masjid yang ngampung ke SMP” jelasnya lebih lanjut.
SMP Full Day School Al-Baitul Amien, merupakan sekolah yang bercirikan
khas agama Islam, bertempat sangat strategis, dikawasan perkotaan, berada satu
kompleks dengan masjid baru Al-Baitul Amien. Ini merupakan satu-satunya lembaga
pendidikan yang lekat dengan ciri khas keagamaan Islam yang belum banyak
dilakukan oleh sekolah-sekolah lain di Kabupaten Jember.
Bahkan menurut pantauan majalah
Azka, SMP Full Day School Al-Baitul
Amien, merupakan SMP yang ciri khasnya sangat unik dan menarik untuk
dipraktekkan di sekolah-sekolah lain, baik di Jember atau di luar Jember. Tentunya
untuk menanamkan sifat disiplin, istiqomah dan penyeimbangan kepribadian dalam
pendidikan.
Masih menurut Muzakki, “pendidikan
berbasis masjid, merupakan tarbiyah yang harus kita pelihara dan kita jaga di
SMP Full Day School Al-Baitul Amien
Jember ini” pungkasnya. Tidak salah dan tidak keliru kiranya, jika menitipkan
putra-putri kita di SMP Full Day School
Al-Baitul Amien.
Sejalan dengan pandangan Muzakki
Hidayat, yakni pandangan Ibu Laely Surayyah (39) wali murid SD dan SMP Full Day School Al-Baitul Amien, ketika
diwawancarai pada Rabu, 10/12/2014 oleh Majalah Azka, ia menuturkan “pergaulan
anak-anak sekarang sangat bebas, sehingga sangat tepat kalau saya milih
Al-Baitul Amien, karena sekolahnya sampai sore, dan peluang anak-anak untuk lebih
banyak bermain, kecil sekali”, bahkan kata Ibu Laely, “memilih Al-Baitul Amien,
juga karena agamanya yang khas dan kuat, kalau di SMP luar, jam 2 siang sudah
pulang sekolah, kalau disini kan sampai sore, dan al-hamdulillah sekarang
ibadah anak-anak saya berjalan dengan baik, dan walaupun dari sejak kelas 5 SD,
anak saya suka tadarus Al-Qur’an di masjid dan musholla bersama dengan
orang-orang tua, namun setelah masuk di Al-Baitul Amien, semakin baik kegiatannya”.
Menurut Ibu Laely, “kalau disini
belajarnya kan seharian, jadi setelah sampai dirumah anak saya sudah tinggal
istirahatnya. Dan kalau bisa Al-Baitul Amien sudah ada pendidikan SMA-nya, biar
kegiatan ibadahnya anak-anak berkesinambungan. Di MAN saja, tidak ada sholat
Dhuhanya, walaupun banyak orang tua agar putra-putrinya dapat melaksanakan
sholat Dhuha” tandasnya.
Komitmen
Ibu Laely pada pendidikan keagamaan putra-putrinya sangat kuat, bahkan menurut
pengakuannya, “sampai sekarang, saya tidak pernah memilih SMP Negeri untuk
putranya, bahkan yang saya pilih memang SMP Al-Baitul Amien Jember ini”. Ibu
dari Rafly Maulana (SMP Al-Baitul Amien) dan Raisya Alief Faizah (SD Al-Baitul
Amien) ini sangat memperhatikan masa depan pendidikan putra-putrinya, agar
tidak terjerumus dalam dunia kebebasan. Tentu pilihannya untuk menititipkan
putra-putrinya di Al-Baitul Amien merupakan pilihan yang paling tepat dan
paling strategis (aan).