Rumah
merupakan tempat tinggal kelompok social masyarakat. Agar rumah menjadi aman
dan tenang di dalamnya perlu ditata lebih menarik lagi. Sama halnya rumah
pertama yaitu rumah raja maka hal tersebut bagaikan sesuatu yang hampir
mustahil, karena tentunya rumah raja di jaga oleh penjaga, sehingga pencuri
tidak bisa mendekatinya. Bagaimana mungkin pencuri mendekatinya sementara para
penjaga senantiasa siap siaga disekitar raja. Apabila rumah ini diperumpamakan
hati maka hati ini telah dipenuhi kekuaasan Allah SWT dan keagungannya, penuh
dengan kecintaanya dan senantiasa dalam penjagaannya dan selalu malu darinya,
setan mana yang berani memasuki hati ini maka tidak akan mampu mendapatkan
apa-apa.
Sekarang
situasi rumah kedua, rumah dengan isi yang sebagian tidak dimiliki raja.
Apabila diperumpamakan dengan hati maka hati yang di dalamnya ada tauhid Allah SWT
mencintainya dan beriman kepadanya serta membernarkan janjinya. Namun di
dalamnya adapula syahwat atau sifat-sifat buruk. Hati ini ada di antara dua
hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT
semata, kadang condong pada panggilan setan, hawa nafsu dan tabi’at tercela.
Dengan hati yang terkadang berubah ini setan berani masuk ke dalamnya dengan
membawa persenjataan. Persenjataan setan tersebut akan di gunakan apabila hati
tersebut condong pada panggilan setan sehingga dengan senang setan akan
mengganggu. Tetapi kalau hati tersebut condong pada ketauhidan kepada Allah SWT,
maka akan ada dua kemungkinan, setan akan menjauhinya atau dengan senjatanya
setan akan berusaha terus untuk menggodanya.
Kemudian
rumah kosong, tidak ada isinya. Apabila ada seorang pencuri maka pencuri ini
enggan masuk karena rumah kosong tidak ada barangnya. Di sini perumpamaannya
hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik. Hati
ini seperti rumah setan. Rumah yang dijadikan sebagai benteng bagi dirinya dan
sebagai tempat tinggalnya. Rumah yang semua peninggalan maupun simpanannya
merupakan tempat setan. Setan merasa aman dan tenang di dalamnya, sampai tidak
ingin berpaling dari rumah atau hati seseorang tersebut. Jadi apabila hati
kosong maka setan yang berada di dalamnya. Setan tidak perlu membawa senjata
untuk masuk ke dalam hati ini karena tanpa persenjataan apapun akan bisa masuk
ke dalamnya.