Pertanyaan:
Assalamu' alaikum Wr.
Wb.
Ustadz, saya pernah melihat orang
sholat sunah qabliyah atau ba'dliyah di masjid dalam keadaan
duduk. Bagaimana hukumnya, ustadz ? Mohon penjelasannya. Trima kasih.
Wassalamu'aikum Wr Wb.
Dzulkifli Kaliwates
082334567xxx
Mas Dzulkifli yang saya dirahmati
Allah Swt.
Pertanyaan mas Dzulkifli di atas berkaitan
dengan hukum sholat sunah dalam keadaan duduk. Untuk mengetahui hukumnya, mari
kita lihat syarat rukun sholat.
Dalam pembahasan sholat
dijelaskan bahwa berdiri bagi orang yang mampu merupakan rukun sholat fardlu.
Artinya, dalam sholat fardlu, seseorang harus sholat dalam keadaan berdiri.
Kecuali orang yang sholat dalam keadaan sakit, maka orang tersebut
diperbolehkan melakukan sholat fardlu dalam keadaan duduk. Sholat fardlunya
orang yang sakit dalam keadaan duduk itu sah dan sudah menggugurkan kewajiban
sholat. Ini aturan dalam sholat fardlu.
Berbeda dengan sholat fardlu, dalam
sholat sunah, aturan ini tidak berlaku. Artinya berdiri bagi orang mampu bukan
merupakan rukun dalam sholat sunnah. Karena bukan rukun, maka ia boleh
menjalankan ibadah sunah dalam keadaan duduk, meskipun tidak ada udzur (sakit
dan lain sebagainya). (Zakaria al-Anshari, Fathul Wahab, 39). Bahkan
dalam keadaan sehatpun, ia boleh melakukan sholat sunah dalam keadaan duduk.
Ketentuan kebolehan melakukan sholat
sunah dengan duduk ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw:
َمنْ صَلَّي قَائِمٍا فَهُوَ
اَفْضَلُ وَ مَنْ صَلَّي قَاعِدًا فَلَهُ نِصْفُ اَجْرِ اْلقَاِئمِ وَ مَنْ صَلَّي
نَائِمًا فَلَهُ نِصْفُ اَجْرِ اْلقَاعِدِ
) رواه البخاري)
Artinya: Barang siapa melakukan
sholat dalam keadaan berdiri, maka yang demikian itu lebih utama. Barang siapa melakukan
sholat dalam keadaan duduk, maka baginya separo pahala orang yang melakukan sholat
dalam keadaan berdiri. Barang siapa melakukan sholat dalam keadaan tidur, maka
baginya separo pahala orang yang melakukan sholat dalam keadaan duduk (HR. Imam
Bukhari).
Dengan demikian, jelaslah bahwa
sholat sunah seperti sholat tahiyatul masjid, qabliyah, ba'dliyah,
dluha dan sebagainya diperbolehkan untuk dilakukan dengan cara duduk.
Meski demikian, harus diingat: pahala orang yang duduk adalah separo pahala
orang yang berdiri. Pahala orang yang sholat dalam keadaan tidur miring adalah
separo pahala orang yang duduk, sebagaimana bunyi sabda Rasulullah di atas.
Saya kira, demikian ini
penjelasannya, mas Dzulkifli. Semoga berkah dan manfaat.
Wallahu'alam bi as-Shawab.